Jumat, 10 Februari 2012

Bad News is the Good News!

Repost Dari http://www.kompasiana.com/saifulasra
Akhir-akhir ini di sela-sela menyusun tugas akhir perkuliahan, saya sering memamfaatkan waktu itu untuk membaca berita-berita di media masa di indonesia via jaringan internet, baik media di kampung halaman saya “Aceh” maupun media-media nasional, sekaligus mengurari kerinduan kampung halaman (saat ini di negeri seberang ”macam jauh sangat” heheh), media nasional yang paling sering saya baca salah satunya adalah KOMPAS.COM, kerana media ini yang mudah di akses dan beritanya ter-update setiap saat.

Sungguh luar biasa persoalan yang sedang terjadi pada bangsa ini, saya terheran-heran dengan pemberitaan yang ada, hampir semua berita saya ikuti, dan salah salah satu yang menarik adalah berita mengenai lahirnya anak pesinetron Sheila Marcia dengan Erdian Aji Prihartanto alias Anji (vokalis drive) yang membuahkan hasil “ Leticia Charlotte Agraciana Joseph ” dari hasil hubungan di luar nikah. Bahkan berita tentang kelahiran Shelia mengalahkan rating berita-berita lain dan nyanyian Susno Diaji serta kasus-kasus markus ataupun berita kasus century yang memang sudah lenyap akibat negasi isu yang di lakukan penguasa.

Dalam hal ini saya teringat dengan tiori Teori Big Lie “Sampaikan berita bohong berkali-kali, maka berita itu akan menjadi benar”, analalogi sederhana saya kemudian muncul satu persamaan yang sama ide dan konteks dengan kasus kehamilan shelia.

Jika berita bohong selalu di munculkan di media maka itu akan menjadi bener, apalagi masyarakat kita kononnya terkadang masih sangat kurang peka terhadap persoalan-persoalan yang terjadi, baik itu karena tidak tau, atau tidak mau tau, tapi yang jelas berita itu secara tidak langsung telah/akan menggiring masyarakat untuk membenarkan apa yang di beritakan media yang di akses oleh masyarakat.
Merujuk pada tiori Big Lie di atas, kasus shelia memiliki korelasi yang sengat jelas-jelas mengkhawatikan, dimana berita itu di update secara berulang, bahkan mengalahkan isu nasional dalam dua hari terakhir, betapa tidak pengakuan vokalis grup band Drive, Erdian Aji Prihartanto alias Anji telah di anggap sebagai pahalawan.

Sungguh sangat di sayangkan jika media-media tidak melihat nilai dan dampak yang timbul dalam masyarakat kita, berita ini juga seolah di amini oleh masyarakat tampa ada reaksi atau teguran apapun kepada media. Ketika hal ini sudah menjadi hal yang biasa dalam pikiran kita maka kejadian itu juga akan menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari!

Saya sudah menuliskan beberapa komentar saya di ruang komentar yang ada di bawah berita bersangkutan, tapi tidak satupan dari apa yang saya komentari di terbitkan, dalam hal ini saya merasa kecewa, khususnya media kompas yang tiap hari saya buka!

Mungkin sebagian orang akan mengatakan: jangan sok alim, jangan munafik….dan bla….bla….! Terlepas dari anggapan itu saya sebagai masyarakat awam yang tidak faham dengan etika pemberitaan dan pers saya merasa terusik dengan “ kebiasan yang kita benarkan, bukan yang benar kita biasakan”.

Semoga masyarakat lebih bijak dalam menilai, dengan harapan media juga tidak hanya mencari keuntungan dari berita yang “ tidak bener” yang selalu di beritakan.
Amin!

Tidak ada komentar: