Selasa, 08 April 2008

LANDASAN PIKIRAN

Landasan Awal

Salah satu tragedy yang sangat pantas untuk di ratapi adalah runtuhnya pemikiran kritis dan kreatif di dalam masyarakat sebagai buah dari orde baru. sistem sentralisasi pemerintah yang begitu ketat telah menyebabkan pemusatan otoritas di segala bidang, termasuk pemikiran dan penentuan kebenaran. mereka yang berda di jalur pemerintah selalu mendongak ke atas untuk mendapatkan nasehat dan petunjuk mengenai apa yang benar dan apa yang harus di lakukan. yang lebih parah lagi semangat yang sama telah mengimbas ke jalur – jalur non-pemerintah, di mana orang – orang akan mencari penalaran dan suaka pertanggung jawaban pada otoritas tertinggi pada kelompoknya. primodialisme telah menyebabkan lumpuhnya logika dan daya nalar independent. keberanian untuk berpikir dan mempertanggung jawabkan keputusan yang di ambilnya telah di ganti oleh semangat kolektivistis. yang umumnya di dasarkan pada solidaritas emosional. bahkan dalam seminar – seminar orang dengan fasih mengutip tulisan pengarang – pengarang kontemporer yang terkenal yang bertujuan mengadopsi untuk kewibawaan ilmiah nya, bukan untuk mendukung penalaran dan pertanggungjawaban nya sendiri. Dengan semangat itu yang menyertai orde baru tidak mau pergi bersama patronnya tetapi terkadang justru terasa di perkokoh dengan genderang demokrasi yang menjadi mars-nya reformasi, sekiranya ini terus berlanjut bangsa ini akan pecah dari dalam karena saling menafikan dan mengharamkan tanpa di sertai sikap kritis ke dalam maupun keluar.
Oleh karena itu di era yang bebas dan merdeka seperti saat ini sudah sepantas nya bila sikap kritis dan kreatif di gemakan dan sekaligus di kembangkan, artinya orang harus di dorong untuk berani bernalar secara mandiri mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkab berdasarkan pengelolaan pribadi, bukan karena perlindungan kelompok dan dukungan otoritas maupun sorakan fans. Memerdeka - kan pemikiran dan meliarkan imajinasi merupakan sumber kreatifitas yang dapat mendorong percepatan perubahan. namun untuk dapat melakukan hal itu orang perlu mendapatkan dasar –dasar yang memadai agar kreatifitas dan keliaran imajinasinya dapat di tata di dalam kerangka penalaran yang logis dan dapat di pertanggung jawabkan. itulah yang menjadi arah dan tujuan dari pada kelompok diskusi ini.
Dengan dasar pemikiran di atas mengajak kita untuk sadar bahwa kebebasan dalam berpikir menjadi kunci yang akan melahirkan kreatifitas – kreatifitas baru untuk sebuah perubahan. Melihat kondisi kehidupan yang begitu dinamis saat ini pemuda dan mahasiswa sebagai the power of cheang ( pembawa perubahan ) perlu di berikan pemahaman – pemahaman bagimana menata menajeman pemikiran agar dapat melakukan perubahan secara lebih terarah dan bijaksana, cara berfikir yang radikal, sistematis dan global perlu di tumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu kita mampu mengidentifikasi, memahami, menilai, secara kritis idiolagi/pemikiran yang sebenarnya mempengaruhi keyakinan pribadi, cara berfikir, kepribadian dan masyarakat nya. di samping itu kita mampu membentuk pemahaman pribadi serta mempertangguangjawabkan berkaitan dengan pengelolaan jatidiri yang melibatkan: hubungan antara indifidu dan masyarakatnya (sosialitasnya), hubungan antara masa lalu sekarang dan yang akan datang ( historisitasnya ) serta kesatuan unsur-unsur / aspek – aspek pembentuknya ( unitasnya ) dengan begitu kita menentukan arah serta pogram hidup pribadi / lembaga yang dapat di pertanggung-jawabkan secara pribadi, social maupun secara histories.

Tidak ada komentar: